5 Cara Menjawab Pertanyaan ‘Kapan Nikah?’ Saat Lebaran Lebaran merupakan momen penuh kebahagiaan dan silaturahmi. Namun, bagi sebagian orang, terutama yang masih melajang, perayaan ini juga bisa menjadi ajang pertanyaan yang cukup menggelitik sekaligus menyudutkan: “Kapan nikah?”
Pertanyaan ini kerap muncul dari keluarga besar, tetangga, atau kenalan lama yang mungkin hanya ingin basa-basi. Namun, jika tidak disikapi dengan bijak, bisa membuat suasana hati tak nyaman.
Berikut adalah 5 cara elegan, sopan, dan cerdas untuk menjawab pertanyaan “Kapan nikah?” saat Lebaran, agar silaturahmi tetap hangat tanpa menyinggung perasaan siapa pun.
1. Jawab dengan Santai dan Humor
Menggunakan pendekatan humor bisa mencairkan suasana dan menunjukkan bahwa Anda tidak terlalu tertekan dengan pertanyaan tersebut.
Contoh jawaban:
- “Doain aja, nunggu yang bener-bener siap lahir batin.”
- “Lagi pre-order dulu, jodohnya masih OTW dari langit.”
Kelebihan:
- Tidak menyinggung penanya
- Menjaga suasana tetap ceria
2. Berterima Kasih dan Alihkan Topik
Berterima kasih atas perhatian mereka bisa menjadi bentuk apresiasi, lalu perlahan alihkan pembicaraan ke topik lain yang lebih ringan.
Contoh jawaban:
- “Aamiin, makasih doanya ya! Eh, by the way, kemarin katanya anaknya udah lulus kuliah ya?”
Kelebihan:
- Terlihat sopan dan dewasa
- Menghindari perdebatan yang tidak perlu
3. Sampaikan Bahwa Anda Sedang Fokus pada Hal Lain
Jawaban ini cocok bagi Anda yang sedang mengejar karier, pendidikan, atau proyek pribadi. Menunjukkan bahwa setiap orang punya prioritas hidup yang berbeda.
Contoh jawaban:
- “Sekarang lagi fokus ke kerjaan dulu, insyaAllah kalau sudah waktunya pasti ada jalannya.”
Kelebihan:
- Memberi pemahaman bahwa menikah bukan satu-satunya target hidup
- Mengedukasi tanpa terkesan menggurui
4. Jawab Serius dengan Nada Tenang
Jika merasa terganggu dengan pertanyaan tersebut, Anda berhak menjawab dengan jujur dan tenang agar orang lain memahami batas privasi Anda.
Contoh jawaban:
- “Untuk saat ini belum prioritas, saya ingin lebih mengenal diri dulu. Tapi terima kasih atas perhatiannya.”
Kelebihan:
- Tegas namun tetap sopan
- Menjaga integritas dan kepercayaan diri
5. Tanyakan Balik dengan Santun
Kadang, melempar pertanyaan balik dengan nada ramah bisa membuat lawan bicara menyadari bahwa pertanyaannya terlalu pribadi.
Contoh jawaban:
- “Wah, saya juga nunggu, doain ya. Kalau boleh tahu, dulu tante nikah umur berapa?”
Kelebihan:
- Membuat percakapan lebih seimbang
- Mengubah arah pembicaraan dengan halus
Kapan Nikah?
Pertanyaan “Kapan nikah?” saat Lebaran memang tidak bisa dihindari, tetapi cara kita merespons bisa menentukan suasana hati dan kenyamanan selama bersilaturahmi. Dengan memilih jawaban yang tepat—baik dengan humor, ketegasan, atau pendekatan personal—Anda bisa tetap elegan tanpa mengorbankan perasaan.
Ingat, setiap orang punya waktu dan jalannya sendiri. Lebaran adalah momen untuk merayakan kebersamaan, bukan membandingkan perjalanan hidup.